Prabumulihpos.com - Aliansi Nelayan Indonesia (Anni) menyatakan siap mengerahkan sekitar 500 kapal besar nelayan untuk mencari ikan sekaligus ikut membantu TNI dalam pengamanan perairan Natuna.
"Ada hampir 500 kapal nelayan berukuran besar, di atas 100 GT yang siap masuk ke Natuna melakukan penangkapan ikan sekaligus menjadi mata-mata negara dalam rangka mengamankan batas teritorial NKRI," kata Ketua Umum Anni, Riyono, dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Senin (06/01).
Ia menegaskan bahwa kedaulatan laut merupakan harga mati bagi bangsa Indonesia sehingga para aktivis kelautan dan nelayan Indonesia siap ke Natuna untuk membantu TNI menjaga kedaulatan NKRI.
Situasi perairan Natuna saat ini, menurut dia, memanas menyusul pengawasan armada Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang mengawal kapal nelayan mereka ketika mencari ikan di perairan Natuna yang keberadaannya diakui oleh PBB masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Protes pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri kepada RRT sampai saat ini belum mampu menghentikan aktivitas kapal Tiongkok di Natuna. RRT masih membiarkan kapal-kapal pencari ikan beserta kapal pengawasnya berada di kawasan itu.
Menurut Riyono, aktivitas kapal-kapal nelayan dan kapal pengawas RRT di perairan Natuna tersebut sama saja memprovokasi Indonesia.
Selain provokasi yang bisa menyulut implikasi politik dan ekonomi, menurut informasi Riyono, pelanggaran batas teritorial tersebut ternyata juga diikuti dengan ulah nelayan Tiongkok yang memakai pukat harimau, sesuatu yang dilarang di Indonesia.
"Ini menambah runyam masalah sengketa," kata Riyono yang juga politikus PKS tersebut.
Anni mendukung langkah pemerintah melayangkan protes keras kepada RRT.
Anni juga mendukung aksi TNI yang melakukan patroli sekaligus memberi ancaman terhadap nelayan dan kapal RRT yang memasuki wilayah Natuna.
"Kami akan menggalang kekuatan nelayan Indonesia seperti HNSI, KTNA, dan organisasi nelayan lokal untuk bekerja sama dengan aparat keamanan dalam bentuk pengerahan kapal-kapal besar nelayan ke Natuna. Nelayan juga akan demo ke Kedubes RRT," kata Riyono.
Ia menyatakan pada hari Senin (6/1) nelayan Indoinesia berdialog dengan Menkopolhukam Mahfud MD.
"Prinsipnya, nelayan siap membantu pemerintah, 500 kapal siap menuju Natuna," kata Suyoto, Koordinator Dialog dengan Menkopolhukam, seperti dikutip Riyono.
Kalo indonesia menenenggalamkan kapal china, itu hak indonesia, dan indonesia gak salah. Pemrintah harus berhenti meminjam uang dengan china, kalo tidak ingin china merajalela di indonesia
ReplyDeleteGassss
ReplyDeleteSemoga Indonesia selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin
ReplyDeleteHajaaaaaar
ReplyDeleteSemangat. Jangan pantang menyerah, NKRI harga mati
ReplyDeleteSemoga TNI Dan Rakyat Yg berjuang Di Lindungi Oleh Allah SWT
ReplyDeleteAL tak mampu biarkan nelayan yg bentindak.
ReplyDeleteTunjukan pada wong gede yg sok jago soal negara
kalo gak sanggup ngusir cina tebar aja ranjau laut yg banyak.
ReplyDeletePara Atasan yang sekolahnya tinggi2 hanya bisa Teori saja, prakteknya NOL Besar. Masa kalah sama rakyat kecil yang berani turun tangan langsung!!!
ReplyDeleteBegitu bener.kenapah ngga kepikiran yah,yari ikan sambil patroli.pintar pemikiran sehat
ReplyDeleteTenggelamkan
ReplyDeleteTenggelamkan
ReplyDeleteJika peringatan tdk di hiraukan, ambil langkah tegas
ReplyDeleteGassskun
ReplyDeleteMending balik ke ibu susi ajalah, ga banyak ini itu
ReplyDeletetetap fokus jiwasraya jangan sampai lupa,, jangan sampai pengalihan isu ini fokus ke masalah lain.
ReplyDeleteNga berani di karamkn ya..kaya mentri terdhulu??
ReplyDeleteSemoga cepat terselesaikan masalah ini aamiin
ReplyDeleteJangan beri ruang
ReplyDeleteJangan memuji para nelayan apa lagi sampai membujuk agar mereka pergi ke laut Natuna ( som hebat ),itu bukan tugas mereka.Masa tidak percaya kepada Pemerintah dan TNI kita,rakyat butuh perlindungan.sok percaya diri
ReplyDeleteTenggelamkan.. kita hrs tegas..!!!
ReplyDeleteDemi kedaulatan negara kita harus siap menjaga laut natuna, NKRI harga mati...!!!
ReplyDeleteNKRI harga mati pantang mundur serang abis
ReplyDeleteTerbaik.indonesia boleh ���� salam serumpun dari malaysia ����
ReplyDeleteTidak segarang ibu susi.. tenggelam kan...������✌️✌️
ReplyDeleteWaduh...ntr klo berantem sm nelayan china gmn ? Org nelayan kn keras2....kasihn rakyat yg d adu
ReplyDeleteTenggelamkan
ReplyDeleteMenurut saya solusi terbaiknya adalah tenggelamkan saja kapal tiongkok tuh, biar indonesia gak dianggap lemah. Kenapa harus takut? Katanya kan indonesia punya pasukan katak, dan kalau berperang bangsa indonesia akan siap memperjuangkan nkri. Intinya tenggelamkan saja
ReplyDeleteEmang berani indonesia hantam china, sedangkan negara kita membebaskan produk china masuk, bahkan manusia china pun sudah banyak masuk indonesia
ReplyDeleteUdah 2 dekade ......orang cina mulai berdatangan ke indonesia, mulai pekerja proyek sampai pendiri perusahaan.sebelumnya orang cina yang msk ke indonesia bisa di hitung dg jari......
ReplyDeleteIndonesia siap 500 kapal nelayan ke laut Natuna
ReplyDeleteMerdekaaaaa!!!
ReplyDeleteRakyat siap membantu.
ReplyDeleteIa enak sama ibuk susi lagii..
ReplyDeleteKalaupun mau berperang sudah siapkah kalian yg ber koar koar perang ikut andil ? Jangan dipikir perang sama kaya di film2 balik lg ke era 45, setiap ada perang pasti rakyat yg jadi korban:) Sabar dulu, semua ada jalannya, sabar bukan berarti mau ditindas! Gunakan otak jalankan rencana!
ReplyDeleteLanjutakn.....
ReplyDeleteDimana NKRI HARGA MATINYA.
ReplyDeletenelayan mau mengusir tentara nasional China, sebentara tentara Nasional Indonesia melawan masyarakat indonesia. Waa